Penerima Nobel Ekonomi 2010

Penghargaan Dunia , Pengangguran Akan Menjadi Masalah Besar

Stocholm (SIB)
Peter Diamond dan Dale Mortensen asal Amerika Serikat (AS) serta Christopher Pissarides, warga Inggris, dianugerahi Nobel Ekonomi 2010, Senin (11/10). Karya tiga ekonom itu mampu menjelaskan persoalan ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran (supply and demand) di pasar tenaga kerja dan aspek ekonomi lainnya.
Penghargaan tersebut menyoroti salah satu aspek dari masalah dalam membuat kebijakan yang mengganggu negara-negara maju sejak gonjangganjing harga minyak pada 1970-an. Sejak saat itu, tingkat pengangguran terus meningkat, terlebih lagi pasca krisis finansial global pada 2008.
Tim juri dari Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia memuji analisis pasar dari ketiga ekonom itu karena analisisnya terhadap pasar tenaga kerja menghadirkan solusi tanpa friksi atau gesekan.
Berdasarkan teori lama, pasar tenaga kerja seharusnya bergerak sendiri, saat para pencari tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sehingga menciptakan sebuah keseimbangan.
Namun, Diamond, Mortensen, dan Pissarides melalui model analisisnya, DMP (Diamond- Mortensen-Pissarides), berhasil menemukan indikasi bahwa pasar tenaga kerja tidak selalu bergerak dengan sendirinya. Dengan kata lain ada faktor invisible hand yang turut menggerakkannya.
“Dalam teori ini, insentif dalam pencarian dan perekrutan tenaga kerja menjadi penentu yang krusial dalam pengangguran, sama seperti fenomena pasar tenaga kerja yang lainnya. Riset mereka juga dapat membantu mengidentifikasi kebijakan yang diambil pemerintah untuk memperbaiki kondisi tenaga kerja,” tutur Bertil Holmlund dari Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia.
Model DMP ternyata dapat membantu menjelaskan alasan terjadinya peningkatan pengangguran dan membuktikan adanya pertentangan sekalipun kondisi ekonomi membaik. Model itu juga membantu mengidentifikasi wilayah-wilayah yang menjadi target kebijakan pemerintah, termasuk pemerintah dapat meningkatkan lapangan kerja dan mencegah pengangguran dalam jangka lama melalui pemberian pelatihan. Tim juri menegaskan teori dari ketiga ekonom itu dapat diterapkan di beberapa bidang lainnya, selain pasar tenaga kerja, seperti perumahan dan ekonomi publik.
“Riset mereka juga dapat membantu mengidentifikasi kebijakan yang diambil pemerintah untuk memperbaiki kondisi tenaga kerja,” tutur Bertil Holmlund dari Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia.
Diamond, 70 tahun, merupakan salah satu ekonom senior di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Ia pensiunan perusahaan dan perpajakan serta pernah dinominasikan Presiden Barack Obama menjadi anggota di Bank Sentral Amerika, The Fed. Pencalonan itu ditolak Senat AS.
Sedangkan Mortensen, 71 tahun, adalah analis ekonomi terkenal di Northwestern University. Sementara Pissarides, 62 tahun, merupakan ekonom terkemuka dan profesor di London School of Economics.
Pissarides ketika diwawancara lewat telepon mengaku terkejut dengan pengumuman itu, namun dia merasa senang dan puas. Dia mengatakan risetnya yang telah dilakukannya dapat berguna dan sesuai untuk mengatasi angka pengangguran di Eropa terus meningkat.
“Pengangguran akan menjadi masalah yang sangat besar di Eropa dan dunia. Itulah yang menyebabkan saya ingin mempelajari masalah ini,” ujarnya.
Cukup Mengejutkan
Terpilihnya tiga ekonom sebagai peraih Nobel Ekonomi cukup mengejutkan. Pasalnya, berbagai pihak memprediksi penghargaan kali ini bakal diraih Alberto Alesina, profesor ekonomi dari Harvard University, AS, yang banyak meneliti soal hubungan antara politik dan makro ekonomi.
Dua kandidat kuat lainnya adalah Nobuhiro Kiyotaki (profesor ekonomi Princeton University, AS) dan John H Moore (profesor politik ekonomi Edinburgh University, Skotlandia, dan profesor ekonomi di London School of Economics, Inggris). Keduanya merumuskan model Kiyotaki-Moore tentang ketahanan kredit.
Kandidat lainnya adalah Kevin M Murphy, profesor ekonomi dari University of Chicago Booth School of Business, AS.
Nobel Ekonomi merupakan satu dari enam hadiah Nobel yang dirintis oleh pengusaha asal Swedia, Alfred Nobel, pada 1896. Penghargaan di bidang ekonomi itu diperkenalkan pada 1968 dan diberikan untuk kali pertama pada 1969.
Tahun lalu, Elinor Ostrom dan Oliver Williamson dari AS memenangi penghargaan ini untuk hasil karyanya tentang pengorganisasian kerja sama dalam menggerakkan perekonomian. Saat itu, Ostrom sekaligus menjadi ekonom perempuan pertama yang memenangi penghargaan tersebut. (KJ/d)

Sumber: http://hariansib.com/?p=145965

Tinggalkan komentar